02 Mei 2009

Virus Flu Babi

BAB I, Hewan yg satu ini memang sejak 'dulu' jadi permasalahan. Ya.. perilakunya, kejorokannya, cacing pitanya, hingga yg akhir2 ini menghebohkan, yaitu "Flu Babi". yg melanda dunia (tapi semoga tdk sampai ke Indonesia, Amin).

Flu Babi (Inggris: Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A[1]
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian. Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1[4] H1N2,[4] H3N1,[5] H3N2,[4] and H2N3. (Apaan ini ya ...)

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.

Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah membuat salah tafsir masyarakat - bahwa babi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini dengan Influensa A (H1N1) mulai 30 April 2009 lalu. (dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_babi).

Namun yg paling penting adalah mari kita hindari saja BABI, (ya hewannya, dagingnya, tabiatnya, dan kejorokannya) agar kita lebih berpeluang selamat dari FLU BABI.
Selengkapnya...

Nabi Adam Turun Di Afrika (Katanya)

Lokasi dimana nabi Adam tinggal setelah diciptakan, hingga masih menjadi perdebatan. Namun dengan meneliti gen, wilayah itu kini bisa diketahui.

Survei gen pada orang Afrika menunjukkan wilayah di Afrika Barat menunjukkan asal manusia modern. Wilayah itu juga terdapat bukti 14 populasi kuno.

Data itu membantah manusia berasal dari wilayah Eropa dan Afrika. “Aku kira ini hasil karya yang luar biasa,” kata Alison Brooks, ahli antropologi Afrika.

Asal spesies ditentukan berdasarkan wilayah dimana individunya memiliki keanekaragaman genetik. Untuk manusia, jika dibandingkan dengan informasi DNA dari seluruh dunia, wilayah di antara pantai barat daya Afrika dekat gurun Kalahari merupakan asal spesies, kata tim yang dipimpin oleh Sarah A Tishkoff dari University of Pennsylvania.

Brooks yang lama hidup di Afrika mengatakan, wilayah itu hanya terdapat sedikit pohon serta gurun yanag luas sehingga tak nampak sebagai wilayah makmur.

Wilayah itu tempat manusia semak atau San yang bahasanya dibedakan dari banyaknya suara klik.

Tapi San di masa lalu belum tentu mendiami wilayah yang sekaranng saja. San diperkirakan mendiami wilayah yang lebih besar, kemungkinan darai Afrika selatan hingga pantai timur yang saat ini disebut Ethiopia.
Sumber: http://www.inilah.com/berita/2009/05/02/103590/nabi-adam-diturunkan-di-afrika/ Selengkapnya...