20 Oktober 2009

Presiden RI 2009-2014

Puji Syukur pad Allah SWT, karen atas ijin-Nya lah pada hari ini Presiden & Wakil Presiden RI Periode 2009 - 2014 yaitu Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono telah dilantik dalam Sidang Paripurna MPR-RI yang dipimpin ketuanya, Taufik Kiemas, di Gedung Nusantara DPR-RI, Senayan.

Beberapa pemimpin negara sahabat menyaksikan acara pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI ini, antara lain PM Australia Kevin Rudd, PM Malaysia Najib Tun Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Timor Leste Ramos Horta serta Sultan Brunei Darussalam, Hasanal Bolkiah. Beberapa negara mengirimkan utusan khusus, antara lain utusan khusus pemerintah Jepang, Korea Selatan, Thaliand, Srilanka, Selandia Baru, Republik Ceko, utusan khusus Amerika Serikat, serta hampir semua Duta Besar negara sahabat.

Hadir pula mantan presiden BJ Habibie, beberapa mantan wapres antara lain Jusuf Kalla,Try Sutrisno, para mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan seluruh anggota MPR-RI, DPR-RI, DPD-RI serta para duta besar negara sahabat.

Mari kita sama-sama berdoa dan memberikan kesempatan kepada beliau berdua untuk dapat 'Bekerja' dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan 'Janji Politik' nya dalam kampanye-kampanyenya yang telah didengungkan beberapa waktu yang lalu. Semoga Allah SWT (Tuhan YME) memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada beliau berdua sehingga terhindar dari 'Salah Langkah/Jalan' dalam memimpin Bahtera Bangsa & Negara ini mengarungi Samudra Kehidupan yang makin bergelombang & bergelora, Amin.
Selengkapnya...

05 Oktober 2009

Manusia Tak Berevolusi Dari Kera

Satu tim ilmuwan internasional pekan ini melaporkan bahwa kerangka manusia purba yang hidup 4,4 juta tahun lalu memperlihatkan manusia tak berevolusi dari nenek moyang mirip kera.

Penyelidikan selama 17 tahun tersebut mengenai temuan kerangka yang sangat rapuh, "kera darat" kecil, yang ditemukan di wilayah Afar, Ethiopia, dibeberkan di dalam jurnal "Science" terbitan Jumat (2/10).

Sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, jurnal itu juga berisi 11 berkas mengenai temuan tersebut.

Fosil itu, yang diberi nama panggilan "Ardi", adalah kerangka paling tua yang dikenal dari cabang manusia dari pohon keluarga primata. Cabang tersebut meliputi Homosapiens serta spesies yang lebih dekat dengan manusia dibandingkan dengan kera dan bonobo.

Temuan itu memberi pengertian baru mengenai bagaimana "hominid" --keluarga "kera besar" yang terdiri atas manusia, simpanse, gorila dan orang-utan-- mungkin telah muncul dari satu nenek moyang monyet.

Sampai ditemukannya "Ardi", tahap paling awal yang diketahui mengenai evolusi manusia adalah "Australopithecus", "manusia kera" yang berotak kecil dan sepenuhnya berkaki dua yang hidup antara empat juta dan satu juta tahun lalu.

Fosil "Australopithecus" yang paling terkenal adalah "Lucy", yang berumur dari 3,2 juta tahun, yang namaya diambil dari lagu Beatles "Lucy in the Sky with Diamonds". "Lucy" ditemukan pada 1974 di tempat sekitar 45 mil dari tempat "Ardi" belakangan ditemukan.

Kerangka "Ardi" dan kerangka "Ardipithecus ramidus", yang berkaitan, lebih tua dan lebih primitif dibandingkan dengan "Australopithecus".

Setelah temuan "Lucy", ada perkiraan bahwa ketika kerangka "hominid" terdahulu ditemukan, semua itu akan berkumpul jadi anatomi mirip simpanse, berdasarkan kesamaan genetika manusia dan kera. Namun fosil "Ardipithecus ramidus" tidak mendukung dugaan itu.

Kerangka "Ardi" cukup lengkap --tengkorak, gigi, tulang panggul, kaki, paha, lengan dan tangan-- untuk memperkirakan tinggi dan berat tubuhnya. "Ardi" berjalan dengan dua kaki di tanah, tapi memanjat pohon dan juga menghabiskan waktu mereka di sana, dan barangkali adalah pemangsa segala.

Sesuatu yang mengejutkan ialah "Ardi" dan temannya tidak memiliki bagian tubuh seperti kera atau gorila, tapi lebih mirip dengan kera yang punah atau bahkan monyet, dan kedua tangannya juga tidak mirip tangan simpanse atau gorila, tapi lebih berkaitan dengan kera yang punah sebelumnya.

Banyak ilmuwan mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa "hominid" dan kera afrika, masing-masing, memiliki jalur evolusi yang berbeda, dan "kita tak lagi dapt menganggap kera sebagai `wali` bagi nenek moyang terakhir bersama kita".

"Temuan (Charles) Darwin sangat bijaksana mengenai masalah ini," kata Tim White dari University of California Berkeley, yang membantu memimpin tim penelitian tersebut.

"Darwin mengatakan kita harus benar-benar berhati-hati. Satu-satunya cara kita akan mengetahui seperti apa nenek moyang terakhir bersama ini dan menemukannya. Yah, pada 4,4 juta tahun lalu, kita menemukan sesuatu yang sangat dekat dengan itu. Dan, persis seperti Darwin menghargai evolusi garis kera dan garis manusia telah berjalan secara terpisah sejak jalur itu terpisah, sejak nenek moyang terakhri bersama yang kita miliki," kata White.(*) dari:http://www.antaranews.com
Selengkapnya...